Monday, January 12, 2009

Why a Permission Marketing Approach is Required for a B2C Site???

Seringkali kita sebagai customer merasa terganggu dengan adanya email mengenai iklan-iklan atau penawaran-penawaran dari perusahaan yang menawarkan barang dan jasanya. Mungkin awalanya dengan membaca judul di email akan sangat tertarik untuk membukanya, tetapi setelah kita buka, isinya hanya iklan-iklan yang kita tidak perlukan, hal itu menjadi sangat menggangu. Tapi lain cerita kalau iklannya memang suatu produk atau jasa yang memang kita perlukan.
Untuk menghindari hal-hal demikian, yang merugikan orang lain, ada baiknya apabila company yang akan memberikan penawaran tersebut melakukan permission marketing. Sebelum menjawab pertanyaan di atas, sy akan menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan permission marketing dan apa itu B2C.
Permission marketing merupakan praktek marketing dengan cara meminta persetujuan dahulu kepada customer untuk mengirimkan informasi/ penawaran produk atau jasa yang sesuai dengan selera customer tersebut. Perusahaan meminta persetujuan customer sebelum mengirimkan penawaran (iklan) yang isinya menjual produk-produk yang ada di perusahaan tersebut. Setelah customer mengijinkan, perusahaan mengirimkan penawarannya kepada customer tersebut. Konsep permission marketing ini biasanya digunakan oleh internet marketers, email marketers, dan telephone marketers.
B2C (Business to Consumer) merupakan transaksi berbasis teknologi internet dimana transaksi tersebut termasuk penjualan dengan pembelian. Karakter yang paling signifikan dari B2C adalah kemampuan untuk menciptakan hubungan langsung dengan customer tanpa melibatkan media perantara seperti distributor, pedagang grosir, makelar, dll. Customer melakukan transaksi dengan media internet, kemudian membayarnya, dan setelah itu barang akan dikirim ke tempat tujuan.

Sekarang, sy mencoba menjawab pertanyaan, mengapa permission marketing perlu di dalam B2C?
Dari sisi perusahaan yang menawarkan dan menjual produk, wajar bila semua perusahaan apabila ingin menjual produknya akan menyebarkan iklan sebanyak-banyaknya kepada calon customer. Demikian juga dengan perusahaan yang berjualan melalui internet. Mereka ingin mengiklankan kepada calon customer, dengan harapan calon customer mengenal produk yang ditawarkan. Apakah hal ini merupakan langkah yang efisien? Jawabannya belum tentu. Tidak semua orang pengguna internet yang menerima iklan dari perusahaan tersebut menginginkan atau membutuhkan produk bersangkutan, sehingga dalam hal ini, penyampaian iklan menjadi tidak efisien karena tidak tepat sasaran.
Di lain pihak, kita lihat dari sisi customer, apabila perusahaan tersebut langsung mengirimkan iklan produknya, ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu mereka sangat senang karena sedang mencari produk tersebut atau merasa terganggu karena mereka tidak membutuhkan produk tersebut. Mengapa customer merasa terganggu? Beberapa hal yang menyebabkan customer merasa terganggu, antara lain hal ini terjadi karena judul iklan yang menarik tidak sesuai dengan apa yang menjadi harapan customer saat membukanya, maka customer merasa terganggu. Apalagi kalau email tentang iklan itu muncul berkali-kali. Dengan kita melihat sisi customer yang cenderung mengabaikan iklan tersebut, di lain pihak perusahaan sudah mengeluarkan cost yang cukup besar untuk mengiklankan produknya, maka akan menimbulkan ketidakefisienan alokasi biaya.
Secara ringkas, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, selain menjaga kenyamanan dari customer, permission marketing juga membantu menekan biaya iklan yang dikeluarkan oleh company. Company bisa menghemat biaya karena iklan yang dikeluarkan tepat sasaran. Customer yang dikirimi permission dan setuju, berarti mempunyai peluang untuk bertransaksi, karena mereka tertarik untuk dikirimi penawarannya. Kalau mereka tertarik dikirimi iklannya, berarti mereka tertarik dengan produk atau jasa yang company tawarkan. Dengan demikian, biaya iklan yang dikeluarkan menjadi lebih efisien. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika suatu usaha B2C ingin mengiklankan produknya atau melakukan penawaran kepada customer, sebaiknya permission marketing dilakukan untuk penghematan biaya yang tepat sasaran.